top of page
Nugroho Anjar

Ratih Megasari Tekankan Pendampingan Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka



Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratih Megasari Singkarru menilai penerapan kurikulum merdeka oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) sudah cukup baik.


“Kemendikbud-Ristek mengatakan kurikulum darurat dapat mengatasi dan mengurangi learning loss. Waktu itu, karena dinilai cukup baik akhirnya kurikulum darurat digodog lagi menjadi kurikulum prototipe, yang sekarang kita kenal dengan kurikulum merdeka,” ujar Ratih, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai NasDem Komisi X DPR RI itu menjelaskan, untuk saat ini kurikulum merdeka hanya diterapkan pada sekolah-sekolah penggerak. Pada tahun 2024, diharapkan seluruh sekolah sudah mengaplikasikan kurikulum merdeka.


“Ini hal yang lumayan bagus, tapi ada kekhawatiran yakni sekolah diberikan pilihan untuk mengaplikasikan kurikulum, baik kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum merdeka. Kekhawatiran saya adalah kalau itu (kurikulum merdeka) tidak diberlakukan secara nasional, takutnya kita mencetak SDM yang berbeda-beda mutunya,” urainya.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Barat itu mengatakan, selama ini pengaplikasian kurikulum merdeka pada sekolah penggerak selalu diberikan pendampingan. Sedangkan, justru yang bukan sekolah penggerak tidak diberikan pendampingan.


“Sekolah-sekolah yang bukan sekolah penggerak, butuh pendampingan untuk menerapkan kurikulum merdeka. Sekolah yang sudah bisa menerapkan kurikulum merdeka adalah sekolah yang sudah siap, baik sarpras (sarana prasarana) maupun SDM. Tapi sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak, justru sebenarnya yang belum punya sarpras dan SDM yang mumpuni. Itu yang butuh pendampingan,” pungkasnya.


Sumber: nasdem.id






9 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page