Pemuda memiliki peran strategis dalam mengawal kebijakan publik dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Sebagai warga negara yang berusia 16 hingga 30 tahun, pemuda membentuk seperempat dari total penduduk Indonesia, jumlah yang besar dan potensial.
Jumlah yang besar ini juga membawa tanggung jawab besar untuk memperbaiki dan membantu pemerintah dalam mencapai cita-cita negara, termasuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda. Dari pergerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, hingga berbagai gerakan sosial dan politik, pemuda telah turut aktif dalam setiap proses berbangsa dan bernegara.
Tokoh-tokoh pemuda seperti Bung Karno, Ki Hajar Dewantara, dan KH Ahmad Dahlan memberikan sumbangsih yang besar bagi Indonesia dalam berbagai bidang seperti pendidikan, politik, agama, dan ekonomi. Kongres Pemuda Kedua pada tahun 1928 menjadi tonggak penting dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda pada waktu itu menyepakati semangat "Bersatu dalam Perbedaan," menegaskan kebangsaan, bahasa, dan tanah air yang menjadi identitas Indonesia. Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober kini menjadi peringatan penting bagi pemuda untuk terus memberikan sumbangsih dan pengabdian bagi bangsa Indonesia.
Perjuangan mereka harus diteruskan oleh generasi muda saat ini. Jangan sampai semangat yang telah mereka wariskan hanya menjadi catatan sejarah saja. Namun harus dibaca dan dihayati agar bangsa ini semakin maju.
Pemuda memiliki peran penting sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam pembangunan nasional. Sebagai kekuatan moral, pemuda harus memupuk etika dan moralitas dalam bertindak, memperkuat iman dan ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.
Sebagai kontrol sosial, pemuda harus membangkitkan kesadaran tanggung jawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, serta aktif dalam mengawasi pelayanan publik dan berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik. Sebagai agen perubahan, pemuda harus mengembangkan pendidikan politik, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperkuat kepemimpinan dan kewirausahaan.
Era disrupsi saat ini menuntut pemuda untuk cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Banyak pemuda Indonesia telah berhasil menciptakan terobosan dan inovasi dalam berbagai bidang. Pemuda harus terus menginspirasi dan memberikan sumbangsih bagi negeri dengan memanfaatkan semangat, inovasi, dan pengabdian mereka.
Pemuda juga memiliki keterkaitan erat dengan pelayanan publik. Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan publik kepada pemuda, dan pemuda memiliki peran sebagai kontrol sosial dalam menyampaikan pengaduan atau laporan terhadap penyimpangan atau pelanggaran dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Pemuda harus berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dengan mengawasi, memberikan kritik, saran, dan masukan, serta berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pelayanan publik.
Pemuda Indonesia memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan semangat, inovasi, dan pengabdian, serta kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, pemuda dapat terus memberikan sumbangsih dan pengabdian bagi bangsa Indonesia, serta berperan aktif dalam mengawal kebijakan publik dan mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.
Comments