Pemilu 2024 di Indonesia diprediksi akan menyaksikan tingginya jumlah pemilih pemula yang turut berpartisipasi dalam proses demokrasi. Pemilih pemula adalah kelompok pemilih yang belum pernah menyalurkan hak suaranya dalam pemilu lima tahun sebelumnya.
Pemilih pemula biasanya berusia belasan hingga 20-an tahun, dan merupakan generasi muda yang memiliki potensi besar dalam membentuk arah politik negara.
Menurut Komisioner KPU RI, Idham Holik, pemilih pemula pada Pemilu 2024 adalah mereka yang belum pernah menggunakan hak pilihnya pada pemilu sebelumnya, seperti pada Pemilu Serentak 2019.
Dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (3/8), syarat bagi seseorang untuk menjadi pemilih dalam pemilu adalah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Jika seseorang pada saat pemilu berlangsung berusia 16 tahun, mereka harus menunggu lima tahun lagi hingga bisa menggunakan hak suara.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyanti, juga mengonfirmasi definisi pemilih pemula yang serupa. Selain pemilih yang belum pernah menggunakan hak suaranya di pemilu, pemilih pemula juga mencakup purnawirawan TNI dan Polri yang baru memiliki hak suara setelah pensiun.
Peran pemilih pemula dalam Pemilu 2024 diakui sebagai elemen penting, terutama dalam pengaruh suara anak muda.
Jumlah pemilih berusia 17 hingga 30 tahun mencapai 63.953.031 orang atau sekitar 31,23 persen dari total pemilih. Pemilih usia 31 hingga 40 tahun juga berjumlah signifikan dengan 42.398.719 orang atau sekitar 20,70 persen. Jika suara mereka digabungkan, total mencapai hampir 52 persen dari jumlah pemilih.
Antusiasme pemilih pemula terhadap pemilu juga menarik diperhatikan. Awalnya, pemilih pemula cenderung mudah dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti anggota keluarga dan media sosial.
Namun, Khoirunnisa melihat bahwa mereka mulai semakin rasional dalam menyikapi isu-isu yang muncul di permukaan. Pemilih pemula tertarik pada isu-isu seperti anti korupsi, lingkungan, dan lainnya, menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Untuk mendorong partisipasi aktif pemilih pemula, dia menyarankan agar penyelenggara Pemilu, seperti KPU, perlu menciptakan iklim yang menyenangkan dan transparan dalam menyambut Pemilu 2024.
Sosialisasi yang intensif dan komprehensif dari pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan transparan bagi pemilih pemula. Hal ini penting untuk meningkatkan partisipasi dan memastikan bahwa generasi muda menjadi pemilih yang cerdas dan penuh kesadaran dalam memilih pemimpin yang membawa perubahan baru.
Pemilu 2024 menawarkan harapan baru bagi pemilih pemula. Dengan berpartisipasi dalam proses demokrasi, mereka memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan negara dan menciptakan perubahan yang positif.
Dengan dukungan sosialisasi yang efektif dan transparansi yang tinggi dari pihak penyelenggara Pemilu, pemilih pemula diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik dan memberikan kontribusi penting bagi perkembangan bangsa.
ความคิดเห็น