Dalam rangka mendorong milenial terjun di bidang budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program tambak udang milenial (millenial shrimp farming). Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa tengah merupakan UPT KKP yang mengimplementasikan program ini dengan membangun tambak udang milenial percontohan.
Beberapa inovasi telah dilakukan di tambak milenial Jepara. Di antaranya kolam tambak milenial di desain dengan sistem otomatis, mulai dari pemberian dengan sistem automatic feeder, alat kincir yang bisa dikontrol dari jauh, pemantauan kualitas air juga telah menggunakan alat sehingga bisa dikontrol dari jauh, serta pengamatan kolam juga sudah menggunakan CCTV.
Ketua Bidang Pemilih Pemula & Milenial DPP Partai NasDem Lathifa Al Anshori mengaku sangat antusias dan senang, dengan hadirnya program tambak udang milenial (millennial shrimp farming), yang diluncurkan olehh Kementerian KKP tersebut. Menurut Lathifa, hadirnya program tambak udang milenial yang peralatannya dikatakan sudah serba modern tersebut, akan membuat banyak anak muda tertarik untuk menjadi pengusaha tambak.
“Seneng banget ada inisiatif seperti ini di KKP. Jadi pengusaha memang impian banyak milenial saat ini, tetapi sayangnya belum banyak nih yang mau jadi pengusaha tambak. Untung banget ada program ini. Apalagi diberitakan kalau tambaknya sudah dimodernisasi dengan teknologi digital. Jadi milenial – friendly gitu,” kata Lathifa.
Komoditas yang saat ini tengah dikembangkan BBPBAP Jepara diantaranya udang vaname, udang windu, udang merguensis, udang indicus, ikan bandeng, ikan nila salin, kepiting/rajungan, serta rumput laut. Khusus untuk jenis udang vaname, panen parsial pertama akan dilakukan awal bulan ini. Dimana perkiraan hasil panennya nanti akan mencapai 4 ton udang vaname. Fakta tersebut membuat Lathifa semakin penasaran, dan ingin ikut merasakan sensasi memanen udang, serta mengolah dan menikmati secara langsung udang segar hasil dari budidaya tambak milenial tersebut.
“Aku pengen banget lihat langsung tambak udang milenial (millenial shrimp farming) ini. Apalagi kalau pas lagi panen gitu ya. Terus udangnya langsung boleh dibeli, dimasak dan dimakan rasanya pasti seger banget,” ujar Lathifa.
Kedepannya, Lathifa berharap program tambak udang milenial di Jepara tersebut dapat hadir di semua wilayah Indonesia. Lathifa juga ingin adanya support system dari Kementerian KKP dan kementerian terkait lainnya untuk memfasilitasi anak-anak muda yang berminat menjadi pengusaha tambak udang milenial, utamanya perihal modal usaha.
“Teman-teman gen Z bakalan semangat banget kalau diajarin prospek bisnis tambak udang milenial ini. Program ini ada baiknya juga dikerjasamakan dengan bank, agar anak-anak muda yang berminat menjadi pengusaha tambak udah milenial bisa dapat kredit usaha tanpa agunan, dengan bunga yang rendah. “Semoga pak Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono istiqamah dengan program udang milenial ini, dan memerintahkan semua UPT – nya untuk eksekusi di semua wilayah Indonesia,” pungkas Lathifa.
Anak-anak muda yang berminat untuk berkecimpung di usaha tambak udang milenial ini diharapkan untuk senantiasa berpikir kreatif dan berinovasi. Sehingga mereka nantinya tidak hanya handal dalam mengelola tambak, tetapi juga mampu menghasilkan produk lain yang mendorong pengembangan budi daya perikanan di Indonesia.
Perlu kita ketahui bahwa masa depan Indonesia juga ada di laut, tanpa laut kita tidak bisa hidup. Oleh karenanya, generasi muda yang merupakan masa depan bangsa harus belajar dengan serius, dan memikirkan bagaimana secara ekonomi, tambak milenial ini bisa meningkat di masa depan.
"Dikutip dari akun Twitter @lathifaanshori
Comments