Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan pada Senin, 24 Juli lalu bertemu dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pangandaran Jawa Barat.
Baik Anies maupun Susi sama-sama dua tokoh yang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Mereka berdua bersahabat, dan menjadi menteri di era yang sama. Anies Baswedan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sementara Susi Pudjiastuti menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Dua menteri itu bekerja dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla jilid I.
Keakraban mereka berdua tidak memudar saat kedatangan Anies disambut oleh Susi sekeluarga dengan hangat.
Anies menyapa, "Apa kabar?"
"Baik, tapi sunsetnya gone, somebody stole the sun," jawab Susi bercanda yang langsung ditanggapi dengan tawa keduanya.
Apa yang kira-kira dua tokoh itu bicarakan? Salah satunya tentu tidak jauh dari urusan bangsa.
Terlepas dari kekompakan mereka berdua, ada satu hal positif yang tidak bisa dinafikan di balik pertemuan dua sahabat lama itu. Iya, pendidikan politik tentang pentingnya silaturahmi.
Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. Menurut Hermawi, pertemuan Anies dan Susi bisa mejadi pelajaran politik bagi anak muda. Dalam politik, pertemuan atau silaturahmi adalah sebuah keniscayaan.
"Pertemuan dengan Bu Susi itu menurut saya positif, terutama untuk pendidikan politik anak muda bahwa silaturahmi adalah sebuah keniscayaan. Apapun, siapapun, tidak harus sepandangan, implikasinya pasti nanti untuk bangsa dan negara," ungkap Hermawi.
Hermawi Taslim sendiri menilai Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti memiliki banyak kecocokan. Di antaranya adalah komunikatif dengan rakyat kecil dan imemiliki semangat pro perubahan.
"Pertemuan Anies dan Susi bisa dilukiskan sebagai pertemuan dua negarawan muda yang sama-sama memiliki idealisme yang tinggi untuk memajukan negeri," terangnya.
"Sebagai tokoh-tokoh bangsa pasti mereka membicarakan dinamika politik sekarang tentu pasti berbicara tentang kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Comments